Seindah memori sore
Melihat teman-teman tersenyum
Berjalan berpimpinan tangan sambil riang tawa
Indah, sungguh indah namun tawa hanya seketika
Tika di hening pagi
Setitis air mata mengalir jernih di pipi
Mengalir setitis demi setitis jatuh di tanah Bandung
Bandung menjadi saksi Bandung menjadi kenangan
Tersurat satu kisah, tersirat satu cerita
Titisnya air mata tiada siapa yang mendengar
Titisnya air mata tanpa sesiapa di sisi
Menyimpan seribu satu rasa
Menyimpan seribu ceritera air mata.
05/0/8/2012 - Bandung, Indonesia
Nukilan,
Nashriq Ismail
No comments:
Post a Comment